Wednesday, September 29, 2010

Hindari Free Sex


Free Sex
Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas karena adanya pertentangan dari lawan jenis, adanya tekanan dari keluarga dan teman. Dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat, dari 5% ada tahun 1980-an menjadi 20% di tahun 2000. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kurangnya pengetahuan remaja tentang seks bebas disebabkan karena kurangnya kesadaran remaja tentang keadaannya dan tidak ada keterbukaan antara orang tua dan anaknya. 

Munculnya istilah freesex seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam peradaban umat manusia, kita patut bersyukur dan bangga terhadap hasil cipta karya manusia, karena dapat membawa perubahan yang positif bagi perkembangan/kemajuan industri masyarakat. Tetapi perlu disadari bahwa tidak selamanya perkembangan membawa kepada kemajuan, mungkin bisa saja kemajuan itu dapat membawa kepada kemunduran. Dalam hal ini adalah dampak negatif yang diakibatkan oleh perkembangan iptek, salah satunya adalah budaya freesex tanpa batas. Dilihat dari segi katanya dapat ditafsirkan dan dimengerti apa maksud dari istilah freesex. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi freesex artinya proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.

Pacaran adalah Free Sex
Pacaran merupakan satu konsep yang sama dengan freesex. Dari sumber di atas kita telah mengetahui bahwa freesex tidak mengenal batas-batas pergaulan. Para remaja dengan bebas saling bercengkrama, bercampur baur (ikhtilat) antara lawan jenis, akibatnya mudah di telusuri berkembanglah budaya pacaran. Kecintaan terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia. Tetapi pacaran buakanlah wadah yang tepat. Cinta bukanlah sekedar pandangan mata ataupun kerlingan. Bukan pula lembaran surat yang berisi pujian kata yang melebihi dari ikatan pernikahan, dan cinta tidak akan berakhir dengan pernikahan.

Banyak orang yang mengagungkan dan memproklamirkan kata cinta. Namun mengapa gambaran dan kenyataan pahit mewarnai dunia cinta. Betapa banyak cinta berujung pada pembunuhan bayi-bayi yang tak berdosa. Banyak orang yang memiliki cinta melakukan hal yang keji. Cinta berubah menjadi perceraian dan mengakibatkan suramnya masa depan generasi mendatang. Mengapa pula cinta bisa dijajakan di sembarang tempat oleh wanita berbusana minim? Hal-hal yang mengenaskan sekaligus memalukan itu menjadi daftar persoalan yang melingkupi dunia cinta. Sebagian orang berpendapat bahwa cinta bermakna kecenderungan terus menerus disertai dengan hati yang meluap-luap. Inilah yang membuat seseorang menjadi buta dan tuli. Kebutaan ini dapat diartikan tidak lagi melihat tata nilai terutama nilai-nilai syariat islam, sehingga banyak orang menabrak nilai-nilai Islam dalam mengekspresikan cintanya. Dan yang dimaksud tuli yaitu tidak mau mendengar nasihat-nasihat agama yang seharusnya dapat membingkai cintanya.

Beberapa Dampak dari Free Sex 

Penyakit menular seksual sampai saat ini ada lebih dari 30 macam penyakit. Yang sering ditemui di indonesia adalah :
· GONORE atau kencing nanah
· SIPILIS atau raja singa
· HERPES GENETSLIS
· AIDS
  1. Gonore
Pada lelaki mudah dikenal sebagai “kencing nanah”. Penyebabnya bakteri yang disebut Neisseria gonorrheae. Gejala-gejala muncul antara 2 hingga 10 hari setelah terjadi hubungan seksual.
Komplikasi yang mungkin terjadi:
1) Penyakit radang panggul
2) Kemandulan
3) Infeksi mata pada bayi baru lahir 
4) Memudahkan penularan infeksi HIV






  1. Sifillis
Disebut juga “raja singa”. Disebabkan oleh bakteri treponema pallidum. Gejalanya: Timbul benjolan di sekitar alat kelamin. Kadang-kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan menghilang dengan sendirinya tanpa diobati. Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks. Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa-apa, setelah 5-10 tahun penyakit ini akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada perempuan hamil, penyakit ini dapat menular kepada bayi yang dikandungnya yang mengakibatkan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental. Jika tidak diobati gejala sipilis akan muncul dalam empat tahap.

Tahap I (Sipilis Primer)
Terjadi 9-10 hari setelah terinfeksi
Timbul luka yang tidak nyeri di penis, bibir kemaluan atau leher rahim

Tahap II (Sipilis Sekunder)
Terjadi beberapa bulan setelah tahap pertama
Gejala berupa kelainan kulit bercak kemerahan tidak gatal, terutama pada telapak tangan dan kaki. Ada pembesaran kelenjar getah bening di seluruh tubuh. Bisa juga berupa kutil di sekitar alat kelamin dan anus.

Tahap III (Sipilis Laten)
Tidak ada keluhan ataupun gejala, namun infeksi berlanjut menyerang alat-alat atau bagian tubuh lainnya. Kondisi ini hanya dapat dilihat melalui pemeriksaan darah khusus sipilis.

Tahap IV (Sipilis Tersier)
Timbul 5-30 tahun setelah tahap sipilis II. Terdapat kerusakan pada alat tubuh penting yang menetap pada otak, pembuluh darah dan jantung, serabut saraf dan sumsum tulang belakang.

Sipilis kongenital
Pada bayi dan anak-anak akan menimbulkan:

* Kelainan bentuk wajah
* Kelainan tulang
* Kebutaan, ketulian
* Kelainan bentuk gigi yang khas
* Kelainan kulit
* Bayi yang dilahirkan meninggal  

Komplikasi yang mungkin terjadi:
1) Kerusakan pada otak dan jantung
2) Keguguran atau lahir cacat 
3) Memudahkan penularan infeksi HIV






  1. Herpes Genital
Disebabkan oleh virus Herpes simplex. Gejala-gejala muncul antara 4-7 hari setelah terjadi hubungan seksual.
Komplikasi yang mungkin terjadi:
1) Nyeri
2) Dapat ditularkan ke mata bayi baru lahir- buta
3) Dapat menyebabkan infeksi berat yang menyebabkan kematian pada janin atau aborsi
4) Meningkatkan resiko terkena HIV/AIDS






  1. AIDS
AIDS (Acquired immune deficiency syndrome) adalah penyakit infeksi yang menular. (Gejalanya adalah kelompok tanda-tanda dan gejala tertentu). Ini ditularkan lewat kontak seksual, berbagai jarum yang tercemar dan menerima darah yang terinfeksi dan alat-alat untuk transfusi darah. Perempuan hamil yang terinfeksi AIDS dapat menularkan penyakit itu kepada anaknya.
AIDS mempengaruhi individu yang homo seksual (tertarik pada jenis kelamin yang sama) ataupun hetero seksual (tertarik pada lawan jenis). Kelompok yang paling sering tertular oleh AIDS adalah laki-laki homo seksual; laki-laki dan perempuan yang memiliki pasangan seksual yang berganti-ganti, baik padahomo seksual maupun hetero seksual; pengguna obat melalui suntikan; dan hemophilliacs (seseorang yang menderita kelainan darah yang jarang yang memerlukan transfusi darah terus menerus). Kelompok itu acap kali dinamakan kelompok beresiko tinggi terserang AIDS.

Kesimpulan
Dari uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa hubungan seks di luar pernikahan menunjukkan tidak adanya rasa tanggung jawab dan memunculkan rentetan persoalan baru yang menyebabkan gangguan fisik dan psikososial manusia. Bahaya tindakan aborsi, menyebarnya penyakit menular seksual, rusaknya institusi pernikahan, serta ketidakjelasan garis keturunan. Kehidupan keluarga yang diwarnai nilai sekuleristik dan kebebasan hanya akan merusak tatanan keluarga dan melahirkan generasi yang terjauh dari sendi-sendi agama.